Liputan6.com, Jakarta – Game mecha selama ini identik dengan nuansa futuristik khas Jepang atau barat. Namun, Kriegsfront Tactics, game terbaru besutan Toge Prouctions ini memiliki jalur berbeda.
Berbeda dari studio game lainnya, Toge Productions menyusupkan nuansa Asia Tenggara yang kental, baik dari sisi desain maupun narasi game tersebut.
“Desain dan narasi dalam Kriegsfront Tactics sangat terinspirasi oleh sejarah dan keberagamaan budaya Indonesia dan negara-negara Asia Tenggara,” kata Kris Antoni, CEO of Toge Productions and Game Director of Kriegsfront Tactics.
Mereka menyebutkan, game barunya ini terinspirasi oleh peristiwa nyata, perjuangan militer lokal, hingga nilai estetika regional khas.
“Perspektif Asia Tenggara ini memungkinkan kami untuk menceritakan kisah-kisah unik relevan dengan identitas budaya kami dengan menawarkan sesuatu fresh kepada pemain gim global,” jelas Kris.
“Kami ingin menggali lebih dalam—menghadirkan perspektif dan kisah-kisah belum pernah diangkat dari wilayah ini,” lanjutnya.
Diperkenalkan dalam ajang Xbox Asia Developer Session 2025, game ini menghadirkan perpaduan genre taktis berbasis giliran (turn-based tactics) dan latar dunia fiksi yang kental dengan aroma konflik Asia Tenggara tahun 1970-an.
“Toge bukan hanya sebagai studio kreatif konsisten menghasilkan karya berkualitas, tetapi juga sebagai pemimpin komunitas aktif mendukung developer lain,” jelas Jun Shen Chia, Xbox Global Expansion Lead untuk Asia Tenggara.
Nama Toge Productions sendiri sudah tidak asing lagi di telinga game di Indonesia, dengan karya game populer berjudul Coffee Talk dan A Space for the Unbound.
Game Krigsfront Tactics ini menjadi bukti nyata industri game Indonesia tak lagi bermain di liga bawah. Lewat dukungan program ID@Xbox dan jangkauan global Game Pass, game ini berpotensi menjadi perwakilan Indonesia dalam genre taktis selama ini didominasi oleh studio barat dan Jepang.