Jakarta, 23 Mei 2025 – Pernyataan Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi) yang menyebut game online bukan olahraga (sport) karena tidak melibatkan aktivitas fisik langsung memicu reaksi luas dari netizen, terutama di kalangan gamer dan pelaku industri Esports.
Menkomdigi menegaskan bahwa pernyataannya bukan merendahkan game online, tetapi menekankan bahwa olahraga seharusnya mengandung unsur gerakan fisik aktif. Hal ini memunculkan pertanyaan mendasar: apakah Esports termasuk olahraga?
Esports: Kompetisi, Bukan Sekadar Hiburan
Secara definisi, istilah “sport” dan “workout” sering kali diterjemahkan sama sebagai olahraga, namun memiliki makna berbeda. Workout lebih fokus pada kebugaran fisik, sedangkan sport adalah kegiatan kompetitif yang terstruktur, seperti sepak bola, basket, maupun catur—yang juga minim aktivitas fisik namun tetap diakui sebagai olahraga.
Dalam konteks tersebut, Esports atau Electronic Sports merupakan kompetisi video game profesional yang melibatkan tim, pelatih, wasit, sponsor, penonton, hingga ekosistem industri. Esports telah berkembang sejak 1970-an dan kini mencakup judul-judul populer seperti Dota 2, Mobile Legends, PUBG Mobile, dan Free Fire.
Miskonsepsi dan Ketidaktepatan Istilah
Banyak pihak menilai pernyataan Menkomdigi mengandung miskonsepsi antara game online, Esports, dan olahraga. Tidak semua Esports adalah game online, dan tidak semua olahraga menuntut aktivitas fisik tinggi. Bahkan catur pun diakui sebagai cabang olahraga.
Esports telah diakui sebagai olahraga prestasi oleh KONI dan berada di bawah naungan PBESI (Pengurus Besar Esports Indonesia). Pengakuan ini membuktikan posisi Esports sebagai cabang olahraga sah yang mengasah strategi, refleks, dan kerja tim, meski tidak bersifat fisikal seperti workout.
Kesimpulan: Esports Adalah Olahraga, Bukan Workout
Perdebatan ini mencerminkan perlunya pelurusan istilah. Esports bukan olahraga dalam konteks workout, namun jelas merupakan olahraga dalam konteks sport—kompetisi profesional dengan sistem dan pengakuan resmi.
Penulis menyarankan agar ke depannya masyarakat dan pejabat publik lebih hati-hati dalam menggunakan istilah, dan mempertimbangkan fakta bahwa Esports adalah bagian dari perkembangan olahraga modern yang sah dan diakui.