Ulang Tahun ke-20 Half Life 2 merupakan momen penuh sejarah bagi Valve selaku pengembang game cult classic tersebut. Untuk merayakan momen tersebut, Valve membagikan video dokumenter terkait perjalanan perusahaan. Video berdurasi 2 jam tersebut menjelaskan perjalanan pengembangan game, pertarungan hukum melawan Vivendi, dan juga bagaimana terciptanya Steam. Dan menariknya, pada awal kehadiran platform tersebut, tak ada yang percaya bahwa Steam dapat menjadi raksasa seperti saat ini. Steam rilis pada tahun 2003 yang dimana pada awalnya adalah sebagai salah satu cara dari Valve untuk secara otomatis memberikan update game mereka kepada para gamer yang telah membeli game tersebut.
Gabe Newell atau dikenal sebagai Gaben yang merupakan pimpinan Valve memiliki gambaran jelas mengenai ide seperti apa bentuk Steam ini. Dan tentunya dengan adanya Team Fortress Classic dan Counter-Strike menjadi fundamental yang dapat menarik yang dulunya cara mengirim konten langsung kepada konsumen.
Menurut Erik Johnson yang merupakan salah satu anggota Valve terlama, ada gol bisnis yang kini menjadi bagian Steam, namun secara fundamental memang ini adalah gol pengembang game yang sangat melayani dan menarik bagi mereka. Steam akhirnya memulai untuk menjual game-game third-party pada tahun 2005. Namun sebelum titik tersebut, Valve membuat keputusan yang sangat besar terhadap Half-Life 2 yang rilis pada tahun 2004 dan sangat dinanti oleh gamer.
Valve mengharuskan para pemain untuk memiliki Steam agar dapat memainkannya. Dan tentu ini tak menjadi hal yang sepenuhnya bagus mengingat banyak yang pada awalnya protes karena dipaksa menginstall aplikasi tambahan untuk menjalankan game mereka.
Greg Coomer yang merupakan rekan kerja Gaben menjelaskan dalam video dokumenter bahwa keputusan untuk mengirimkan Half-Life 2 bersama Steam dan harus membutuhkan platform tersebut meskipun membeli versi fisik merupakan keputusan paling menarik.