Dalam 3 Dekade yang lalu, Permainan Game hanya dinikmati oleh anak-anak yang memiliki previlege untuk membeli konsol lainnya berebutan menjadi alat permainan yang hanya bisa dijangkau kalangan tertentu. Siapa sangka sekarang industri permainan ini menjadi nomor satu di dunia saat ini yang besarnya hampir empat kali lipat industri film. Irwan Ariefyanto dari Forum Gen Z menyebut di Korea Selatan, nilai ekspor industri gimnya setara 12 kali lipat Kpop dan setara dengan 200 kali lipat industri film korea. Menurutnya, pertumbuhan industri gim dunia yang mencapai dua digit tiap tahun, bahkan selama pandemi membuat berbagai negara di dunia berlomba-lomba untuk memperoleh market share dari industri konten ini. ‘’Dari laporan riset PWC, pada 2026 industri gim dunia akan mencapai 320 miliar dollar, melesat hampir dua kali lipat dari 2019,’’ katanya. Di dalam kawasan Asia Tenggara negara Malaysia dan Vietnam adalah 2 negara yang gencar membangun industri game dalam negrinya. Sementara di kawasan Timur Tengah, Saudi Arabia sedang berinvestasi 600 triliun untuk membangun industri gimnya dari nol. Salah satu visi Saudi Arabia adalah menjadi pusat esports dunia, oleh karena itu tahun ini mereka menyelenggarakan Esports World Cup dengan hadiah mencapai Rp150 miliar. Honor of Kings dikembangkan oleh Timi Studio, developer internal Tencent. Baru-baru ini permainan ini secara resmi dirilis di Indonesia, oleh Level Infinite, menandai tonggak penting dalam ekspansi global gim ini. Honor of Kings (HOK) memperkenalkan berbagai heroes yang berasal dari tokoh sejarah dan legenda Cina.