Sabtu, 31 Mei 2025 — Proyek ambisius Black Panther dari Cliffhanger Games resmi dibatalkan oleh Electronic Arts (EA), sekaligus menandai penutupan studio berbasis di Seattle tersebut. Keputusan ini mengejutkan banyak pihak, terutama karena pengembangan game ini sempat mendapatkan lampu hijau dari petinggi EA hanya beberapa waktu sebelumnya.
Cliffhanger Games diumumkan secara resmi pada Juli 2023, dengan game Black Panther sebagai proyek perdana mereka. Namun menurut laporan investigatif dari Jason Schreier (Bloomberg), pembatalan tersebut ternyata dilatarbelakangi berbagai faktor mendalam.
Salah satu alasan utama disebut dalam email internal dari Laura Miele, President EA Entertainment, yang mengungkapkan bahwa EA ingin memfokuskan sumber dayanya pada “peluang pertumbuhan paling signifikan.” Namun, Schreier mengungkap bahwa para staf Cliffhanger cukup terkejut, karena studio masih secara aktif merekrut tenaga kerja saat keputusan itu diumumkan.
Lebih lanjut, meski pengembangan awal game ini sebenarnya dimulai sejak 2021—dua tahun sebelum Cliffhanger resmi diumumkan—game tersebut masih terjebak di tahap praproduksi hingga 2025. Hal ini memicu kekecewaan dari beberapa eksekutif EA, yang merasa progresnya terlalu lambat.
Game Black Panther sendiri kabarnya akan mengusung mekanisme ala Nemesis System seperti di Shadow of Mordor. Pemain dapat memilih karakter antara T’Challa, Shuri, atau Killmonger, sementara karakter yang tidak dipilih akan menjadi rival. Cerita utamanya akan berfokus pada ancaman invasi dari kaum Skrull, yang menggunakan kemampuan menyamar mereka untuk menyusup ke Wakanda—konsep yang dinilai ambisius namun terlalu kompleks untuk direalisasikan dalam waktu pengembangan yang tersedia.
Penutupan Cliffhanger Games menjadi pukulan bagi para penggemar yang menantikan game Black Panther berkualitas tinggi, serta menyoroti tantangan besar dalam mengembangkan game superhero AAA di bawah tekanan korporat.